Minggu, 05 Desember 2010

Berpikir Sederhana

Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penyerat, tetapi menunggu di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?"

Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.

Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.

Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.

Bicara Dengan Bahasa Hati

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari hati anda.

Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam menjalani segala sesuatunya.Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda.

Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda.

Minggu, 28 November 2010

IBU


Kasih Ibu
Kepada Beta
Tak Terhingga
Sepanjang Masa
Hanya Memberi
Tak Harap Kembali
Bagai Sang Surya
Menerangi Dunia....

Syair lagu diatas mengingatkan kita pada sesosok wanita yang telah melahirkan kita dengan penuh perjuangan antara hidup dan mati...
Ya... dialah Ibu kita... Yang merawat kita dengan penuh kasih sayang dan tak pernah lelah mengajari kita tentang kebaikan didalam kehidupan yang kita lalui sekarang ini.

Dari lahir hingga dewasa kita tak luput dari pengawasan kasih sayang ibu kita tercinta...Jika kita melakukan kesalahan, Ibu lah yang menasehati kita dengan kata-kata lembutnya... Nggak pernah ada dalam pikiran kita untuk menyakiti hati seorang Ibu dengan kata-kata kasar kita, membenci, dan melawan untuk menunjukkan ego kita bahwa kita bisa berpikir dan mengambil keputusan secara benar tanpa melibatkan sosok Ibu ...Jangan sampai kita durhaka sama Ibu...dan jangan pernah melakukan "Air Susu diBalas Dengan Air Tuba"...

Kita berharap bisa membahagiakan Ibu dengan segala kemampuan yang kita miliki... Andaikata dihitung berapa banyak Air Susu Ibu yang dikeluarkan untuk menyusui kita, nggak akan cukup kita ganti dengan uang..."Kasih Ibu Sepanjang Jalan"... Kita berdo'a semoga Ibu selalu diberikan panjang umur dan diberikan kesehatan oleh Tuhan agar selalu mencurahkan kasih sayang nya setiap hari kepada kita...

Ibu...aku merindukanmu...
rindu akan pelukan dan kasih sayangmu...
jangan pernah lelah dan berhenti...
mencurahkan kasih sayang untukku...

Maafkan aku yang telah menyakitimu...
karena kekhilafanku...
karena keangkuhanku...
karena keegoisanku...
dan segala yang ada dalam benakku
tapi Ibu selalu berdoa agar aku bisa berubah
untuk menjadi lebih baik hari ini dan esok

Maafkan aku yang selama ini
belum bisa membahagiakanmu...
tapi engkau tetap tersenyum
dengan kesabaranmu...

"I Love You Mom, you're always in my heart and in my soul"